Periksa Ban Sebelum Mudik, Untuk Keamanan Dan Kenyamanan
Paling utama kedalaman alur ban masih diatas 1 milimeter, tapak ban masih bulat.
Jika bentuk tapak ban sudah kotak alias botak pada bagian tengah kembangan sebaiknya segera diganti, karena akan membuat sulit pengendalian saat menikung.
Motor seolah tidah mau mengikuti arah belokan, juga dengan kondisi tapak ban yang sudah bergelombang.
(Baca Juga : Mudik Pakai Motor, Manfaatkan Posko Mudik Federal Oil)
Artinya konstruksi benang dan kawat pada bagian dalam ban sudah berubah, kondisi ini membuat motor tidak stabil walaupun melaju dijalan yang mulus.
Jika kondisi ban sudah tidak layak, mau tidak mau harus diganti baru.
Pilih ban tubless, resiko kehabisan angin saat ban mengalami kebocoran sedikit, apalagi jika ditambahkan cairan anti bocor, tapi pelek harus cast wheel.
Sekarang banyak yang mengakali menambal celah dengan sealent pada pelek jari-jari agar bisa aplikasi tubeless, tapi kurang yakin dengan ketahanannya, jadi lebik baik gunakan ban tube tipe untuk pelek jari-jari.
Jika ban motor sudah tubeless, periksalah pentilnya, jika pentil sudah dipakai 2 tahun lebih ada baiknya diganti baru.
Mudik kan jaraknya jauh, panas yang dihasilkan pun tinggi, khawatirnya karet-karet pada bagian pentil sudah regas yang akhirnya bocor.
Selanjutnya setel tekanan angin mengikuti standar pabrik, toleransi 3 psi sesuai dengan beban yang dibawa, pastinya saat mudik bawaan motor banyak.
Kekerasan ban depan bisa disetel sampai 28 psi sedangkan belakangnya maksimal 31 psi, lebih dari ukuran tersebut bantingan pada sokbreker akan terasa keras dan motor susah dikendalikan atau liar.
Jika angin ban sudah menggunakan nitrogen, tak usah khawatir jika diperjalanan kekurangan angin dan tak ada tambal ban yang menjual nitrogen.