Xavier Simeon Komentari Mental Pembalap Pemula Indonesia
Menurut Xavier Simeon, pembalap pemula di Indonesia seharusnya belum pada tahap 'money oriented'. Xavier mengatakan sikap seperti itu menumbuhkan mental yang tidak baik dan tidak bisa menembus level dunia.
Perbincangan mengenai 'mental wani pir o' yang ada pada beberapa pembalap pemula di Indonesia ini dikomentari oleh Xavier Simeon melalui bersama MotorPlus.
Kedatangan pembalap tim Federal Oil Gresini Moto2 (FOGM2) ini ke Indonesia, dimanfaatkan oleh MotorPlus untuk mendapatkan insight lebih seputar dunia balap. Lebih spesifik, tabloid roda dua terbesar di Indonesia (MotorPlus) pun membuat ulasan khusus terkait ajang balap nasional.
Xavier sendiri memang tidak tahu banyak mengenai peta balap di Tanah Air, Namun melalui perbincangan bersama MotoPlus sepertinya bisa memberikan gambaran kepada pembalap yang didukung oleh Federal Oil itu.
Pertanyaan pertama adalah soal attitude pembalap pemula Indonesia yang seolah sudah memasang tarif tinggi kepada tim yang meminatinya atau dengan kata lain 'wani piro'. Xavier mengaku sangat kaget dengan ungkapan tersebut.
"Hah? Kok bisa punya pikiran seperti itu, kan masih pemula. Ini bertentangan dengan fakta mayoritas pembalap dunia. Saya atau pun mereka yang sudah turun di Moto2 pasti mengalami hal yang sama. Berkorban habis-habisan sebelum menginjak jenjang dunia," kata Xavier saat ditemui tim MotorPlus.
Xavier mengatakan kalau masih pemula sudah seperti ini mental pembalap tersebut tidak akan bagus. "Kalau sejak awal balapan nasional cuma berpikir berapa besar tim bayar ke si pembalap, wah itu mental enggak bagus. Tidak akan bisa maju ke level dunia," tambahnya lagi.
Xavier juga bercerita kalau pengorbanan orang tuanya agar ia bisa menembus level dunia sudah tidak bisa dihitung lagi. "Kami harus pindah dan balapan di Italia karena di Belgia tidak punya program dan jenjang balapan yang jelas. Pindahnya ke Italia saja butuh dana besar," tutup pembalap berjuluk The Dragon.